Home Dumai Riau Nasional Politik Gosip Kriminal Musik Teknologi Edukasi Kesehatan Olahraga Kuliner Wisata Iklan
dumai riau

Marjohan Mengecam Aksi Demonstrasi yang Dilakukan oleh Aliansi Masyarakat Nerbit

pukul



Dumai - Ketua Umum Perkumpulan Kerukunan Pemuda Tujuh Suku Bersatu Kecamatan Sungai Sembilan, Marjohan, S.Sos., mengecam aksi demonstrasi yang dilakukan oleh Aliansi Masyarakat Nerbit. 

Menurutnya, aksi tersebut tidak mencerminkan suara masyarakat asli Nerbit. Bahkan, Marjohan yang merupakan warga asli dari daerah tersebut mengaku bahwa peserta aksi itu hanya diikuti oleh beberapa warga asli nerbit.

“Sebagai warga asli Nerbit, saya sangat heran. Ketika aksi itu berlangsung, saya melihat hanya beberapa saja warga nerbit yang ada dan saya tidak mengenal siapa saja peserta demo tersebut. Kalau memang mereka mengatasnamakan masyarakat Nerbit, harusnya suara kami yang terdengar,” tegas Marjohan dalam wawancara.

Marjohan juga menegaskan bahwa permasalahan yang diangkat dalam aksi tersebut suah diselesaikan oleh perusahaan terkait.

"Faktanya, masyarakat tempatan sudah menerima kompensasi terkait pemindahan nelayan ke Sungai Nerbit Besar. Proses pembayarannya juga dilakukan di kantor Kelurahan Lubuk Gaung, Jalan Pembangunan, saat kepemimpinan Lurah Junaidi," jelasnya.

Ia juga menyoroti ketidaktepatan lokasi aksi yang dilakukan oleh kelompok tersebut. 

“Lokasi yang mereka pilih untuk melakukan aksi tidak tepat sasaran. Ini seperti ingin menciptakan opini yang menyesatkan publik,” tambahnya.

Lebih lanjut, Marjohan mengungkapkan bahwa pantauan tim Kerukunan Pemuda Tujuh Suku menemukan hal yang mengejutkan. 

“Beberapa peserta demo yang hadir kemarin ternyata sudah mendapatkan kompensasi. Ini membuat kita bertanya-tanya, apa sebenarnya motivasi di balik aksi mereka?” ujarnya.

Menurutnya, fakta di lapangan juga menunjukkan adanya dugaan manipulasi dokumentasi. 

“Objek-objek yang didokumentasikan oleh pendemo diduga bukan titik atau tempat yang sebenarnya. Ini sangat disayangkan karena bisa memicu kesalahpahaman,” jelas Marjohan.

Selain itu, ia mengkritisi cara pendemo menyampaikan tuntutan yang terkesan tidak mewakili kebutuhan masyarakat sebenarnya. 

“Jangan sampai aksi-aksi seperti ini hanya menjadi alat bagi pihak-pihak tertentu untuk mencari keuntungan pribadi,” tambah Marjohan.

Marjohan meminta masyarakat untuk lebih bijak dalam menyikapi informasi yang beredar. 

“Jangan mudah percaya dengan isu-isu yang tidak terverifikasi. Mari kita pastikan semua informasi yang kita terima berdasarkan fakta,” imbaunya.*